By
: Aldi Ian
Kamis, 24/03 23.59
Pukul 23.59...
Ilustrasi by: Aldy Ian
Perenungan dilembar
perjalanan ini membuat saya rindu pada apa yang seharusnya saya jalani. lewat
rentetan tanda koma dan jutaan huruf yang terlahir, kembali saya goreskan
catatan perjalanan di tengah malam yang indah dan langit yang masih gelap.
Mungkin sudah banyak manusia manusia lain ternyenyak tidur.
Balutan selimut
hangat dan empuknya kasur mewah serta ruangan yang diselimuti keheningan
mungkin masih menjadi media dalam mengantarkan diri anda semua bermimpi.
Saat
malam masih dalam keadaan hening. senyuman dan tawa kita dalam mimpi
masih
menemani jiwa jiwa kita yang lelah... namun hati saya belum mampu untuk
berhenti dan terus memaksa saya untuk mulai menggoreskan catatan ini..
Kadang lelahnya mata ini tak terobati lagi. bahkan tak mampu melawan
kantuk yang
datang menyapa untuk segera melelapkan dirinya...namun suara hati masih
terus menggoreskan tentang arti dari sebuah perjuangan. Saat sebagian
diri kita terlelap dari tidur ,mungkin ada
beberapa manusia manusia dari sisi lain yang masih berjalan bersama
aktifitasnya yang masih bermandikan keringat..
Malam menyelimuti jiwa. Kerasnya hidup dan jutaan proses bahkan rentetan
perjuangan masih bersahabat dengan diri ini. kerja keras dan tetesan keringat
menjadi saksi bagaimana sisi lain itu ada.Yah ,manusia manusia dari sisi lain
yang mampu tersemyum meski aliran darah dan susunan tulang ini sudah mulai
lelah.
Ya Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha penyayang.
Kuatkan hamba dalam menempuh perjalanan panjang ini.
perjalanan dimana kesabaran dan rasa lelah yang mengikuti..
memang, semua kerja keras membutuhkan resiko.
yah ,lelah .Satu kata tentang sikap dan konsekuensi
Rizki yang begitu derasnya Engkau Titipkan pada Hamba Mu dari sisi lain ini.
Keindahan gelap nya langit cukup menjadi saksi tentang segala aktifitas dan
keindahan hidup
semoga apa yang hamba lakukan selama ini bermanfaat dan karena-MU.
Untukmu para petarung hidup biarkan tak sedikitpun rasa hormat dari manusia
manusia tak kita peroleh. Setidaknya Tuhan menghargai rizki yang kita
cari.Untukmu wahai peterung hidup, inilah jalan kita ,jalan untuk para petarung
hidup dari sisi lain.Yah sisi yang berbeda, perbedaan waktu dan dimensi tanpa
batas yang menghantui kita..
Tapi saya percaya Tuhan sudah mengatur porsi kita dan kita tinggal bersyukur
tentang apapun pemberian Yang Maha Kuasa. Tentang rasa, tentang hati, tentang
cinta dan tentang sisi lain yang berbeda biarlah berjalan pada tempatnya...
Untuk diri kita wahai
petarung hidup.,Percayalah Tetesan keringat dan lelahnya raga akan menjadi
saksi ketika kita mampu berjalan dan berusaha mendapatkan yang kita inginkan
dengan Jalan ALLAH
kucukupkan segala apa yang ada... syukurku padaMu Ya Rabb
Wahai petarung hidup..
tesenyumlah,
tersenyumlah ...karena senyuman salah satu hadiah untuk mengobati kegundahan
kita..
dari saya yang kalian tak pernah ketahui keberadaannya sebuah sajak dan
rentetan tanda koma yang aku persembahkan untuk kalian wahai para petarung
hidup sejati.
tentang rasa ,Tentang lelah ,Tentang senyuman biarkan berjalan pada tempatnya.
segala yang benar datangnya dari ALlah dan yang salah
tentu dari saya.Semoga DIA yang MAHA MEnguasai Hati ini.menjaga hati kita untuk
tetap istiqomah dalam kebaikan ketika melalui tangga tangga kehidupan karena
setiap tangga yang kita lewati berbeda.
Amin....Insya ALLAH
__________________________________________________________________________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar