Image by FlamingText.com
Image by Aldy.com

Jumat, 20 Januari 2012

Kebersamaan Yang Indah

Aldy Ian



Ilustrasi by : Aldy Ian

Seorang ayah  yang cukup sibuk yang bekerja untuk salah satu perusahaan swasta terkemuka, seringkali ia pulang kerja hingga larut malam. Suatu ketika sang ayah tersebut pulang kerja, ternyata  anaknya yang masih kelas 2 SD membukakan pintu untuknya, dan sepertinya si Anak memang sengaja menunggu ayahnya tiba di rumah. “Kok kamu belum tidur?”, sapa sang Ayah setelah mencium kening anaknya tersebut. si Anak menjawab,“Aku memang sengaja menunggu ayah pulang karena aku ingin bertanya, berapa sih gaji ayah?”. “Lho, kok kamu nanya gaji ayah sih?”, “Nggak, aku cuma mau tahu aja ayah..”, timpal si Anak Ayahnya pun menjawab, “Kamu hitung sendiri, setiap hari ayah bekerja 10 jam dan dibayar Rp.400.000, dan tiap bulan rata-rata ayah bekerja 25 hari. Hayoo.. jadi berapa gaji ayah dalam 1 bulan?”. si Anak tersebut langsung bergegas mengambil pensilnya, sementara ayahnya melepas sepatu. Ketika sang Ayah beranjak menuju kamar, anaknya berlari mengikutinya.
Kemudian si Anak menjawabnya, “Kalo 1 hari ayah dibayar Rp.400.000 untuk 10 jam, berarti 1 jam ayah digaji Rp.40.000 donk?”. “Wah, pinter anak ayah sekarang ya.., sekarang kamu cuci kaki dan tidur ya”, jawab ayahnya. Tetapi, si Anak tidak juga beranjak. Sambil memperhatikan ayahnya ganti pakaian, anaknya kembali bertanya, “Ayah, boleh pinjam uang 5rb nggak?”. “Sudah, buat apa uang malam-malam begini?! Ayah capek, mau mandi dulu, sekarang kamu tidur!”, jawab ayahnya. Dengan wajah memelas anaknya menjawab, “Tapi ayah..”, ayahnya pun langsung menghardiknya, “Ayah bilang tidur!!”. Anak kecil itupun langsung berbalik menuju kamarnya.
Usai mandi, sang Ayah  menyesali perbuatannya yang telah menghardik anaknya tersebut. Ia pun melihat kondisi anaknya tersebut. Dan ternyata, anak kesayangannya itu belum tidur. Ternyata anaknya tersebut dilihatnya sedang terisak-isak pelan sambil memegang uang Rp.15.000 di tangannya.
Sambil berbaring dan mengelus kepala anaknya itu, sang Ayah berkata, “Maafkan ayah ya nak. Buat apa sih minta uang malam-malam begini? Kalau mau beli mainan, besok kita beli ya. Jangankan minta 5 Ribu, lebih dari itupun ayah kasih”. Anaknya pun menjawab, “Ayah, aku tidak minta uang. Aku cuma mau minjam. Nanti aku kembalikan lagi setelah aku menabung minggu ini”. “Iya iya, tapi buat apa?”, tanya Sang Ayah dengan lembut. “Aku menunggu ayah dari jam 8 tadi, aku mau mengajak ayah main ular tangga. Cuma tiga puluh menit saja. Ibu sering bilang, kalau waktu ayah itu sangat berharga. Jadi, aku mau beli waktu ayah. Aku buka tabunganku, ternyata cuma ada Rp.15.000. tapi, karena ayah bilang ayah tiap 1 jam ayah digaji Rp.40.000, jadi setengah jamnya ayah digaji Rp.20.000. Uang tabunganku kurang 5ribu, jadi makanya aku mau pinjam uang ayah 5ribu”, jawab si Anak dengan polos.
sang Ayah pun terdiam, dan dipeluknya anak kecil itu erat-erat..
[the end]
Tulisan diatas saya dapatkan ketika lagi ngotak-ngatik komputer seorang teman saya, sayangnya teman saya itu lupa sumber tulisan tersebut. Menurut saya itu adalah cerita inspiratif, karena fenomena tersebut bisa saja terjadi diantara kita. Apalagi sulitnya kehidupan sekarang ini membuat kita harus bekerja extra keras (meskipun saya belum jadi orang tua, tapi saya bisa membayangkan betapa lelah dan susahnya cari uang), hingga kadang-kadang kita lupa terhadap sesuatu hal, atau orang-orang yang membutuhkan keberadaan kita ditengah-tengah mereka.
Kebersamaan bukanlah apa-apa dibanding dengan segalanya
Semoga bagi yang pernah, atau memang sedang mengalami kondisi tersebut (dalam posisi sebagai orang tua) bisa membuka mata lebar-lebar dan segera menyadari bahwa ada orang yang membutuhkan kasih sayang, komunikasi, perhatian dan kebersamaan. Dan jika posisinya sebagai si anak, kalaupun memang memiliki orang tua seperti cerita inspiratif diatas, “Tetaplah berfikir positif”. Karena bagaimanapun orang tua kamu bekerja mati-matian adalah hanya untuk untuk keluarga (termasuk kamu). Tetaplah menjalin komunikasi, kedekatan serta keterbukaan dengan orang tua agar kamu tetap bisa merasa nyaman, serta kamu menganggap bahwa “Keluarga saya adalah keluarga yang terindah!”.
_______________________________________________________________________________


Setiap orang tua  ingin anak-anaknya punya lebih banyak kesempatan daripada dirinya, menghadapi lebih sedikit kesulitan, lebih tidak tergantung pada siapapun, dan selalu membutuhkan kehadirannya.
Mereka  membantu membuat impianmu jadi kenyataan bahkan diapun bisa meyakinkanmu untuk melakukan hal-hal yang mustahil, seperti berenang di air setelah ia melepaskannya.
mereka mungkin tidak tahu jawaban segala sesuatu, tapi ia membantu kamu mencarinya.
mereka mungkin tampak galak di matamu, tetapi di mata teman-temanmu dia tampak baik dan menyayangi.
mereka selalu berdoa agar kita menjadi orang yang sukses di dunia dan akhirat, walaupun kita jarang bahkan jarang sekali mendoakannya.
Ia akan melupakan apa yang ia inginkan, agar bisa memberikan apa yang kamu butuhkan.
Ia menghentikan apa saja yang sedang dikerjakannya, kalau kamu ingin bicara.
Ia selalu berfikir dan bekerja keras untuk membayar uang sekolahmu tiap semester, meskipun kamu tidak pernah memikirkannya, bagaimana ia mendapatkannya.
Ia mengangkat beban berat dari bahumu dengan merengkuhkan tangannya disekeliling beban itu.
Pujian terbaik bagi seorang ayah adalah ketika dia melihatmu melakukan sesuatu hal yang baik persis seperti caranya.
Ia lebih bangga pada prestasimu, daripada prestasinya sendiri.
Ia hanya akan menyalamimu ketika pertama kali kamu pergi merantau meningalkan rumah, karena kalau dia sampai memeluk mungkin ia tidak akan pernah bisa melepaskannya.
Ia bisa membuatmu percaya diri, karena ia percaya padamu.
Mereka tidak mencoba menjadi yang terbaik, tapi dia hanya mencoba melakukan yang terbaik..
(Aldy Ian)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar